Desainer interior meski memiliki ruang terbatas untuk bekerja, ia tetap menikmati kemewahan bekerja dalam tiga dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi. Ruang ini dapat ditempati atau dibiarkan kosong tergantung pada apa saja kebutuhan pemilik dan fungsi rumah.

Ruang dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu ruang fungsional dan ruang nonfungsional. Ruang fungsional adalah ruang yang berisi benda-benda sedangkan ruang nonfungsional adalah ruang kosong yang juga mencakup semua ruang di antara dua benda tersebut. Keseimbangan yang menonjol antara ruang fungsional dan nonfungsional sebuah rumah sangat diperlukan. Keseimbangan ini akan menjadi subjektif dari kebutuhan klien di area spesifik rumah dan utilitas vitalnya. Penting juga untuk mempertimbangkan skala dan ukuran furnitur dan benda-benda yang ditempatkan di dalam rumah karena hal ini dapat digunakan untuk membuat ruangan tampak lebih besar atau lebih kecil yang akan memberikan hasil yang diharapkan. Gaya desain yang berbeda akan memberikan penggunaan ruang yang berbeda. Sebuah desain sederhana akan memiliki lebih banyak ruang nonfungsional daripada desain yang kompleks.

Namun bagaimana desainer interior menggunakan dan menyeimbangkan ruang yang tersedia tergantung pada konsep desain yang divisualisasikannya sesuai dengan kebutuhan pemiliknya. Saat mendesain rumah, dia mempertimbangkan tiga aspek desain interior. Ia membentuk setiap ruang dalam rumah dengan menggunakan garis horizontal, vertikal, dan dinamis agar rumah tampak sempurna dan menarik. Ini menghadirkan harmoni dalam desain struktural dan perabotan yang digunakan di rumah. Meja dan bidang permukaan lainnya umumnya membuat garis horizontal pada rumah. Mereka menonjolkan stabilitas dan efisiensi di rumah. Bahkan penggunaan garis horizontal membuat ruangan tampak lebih luas dan panjang. Titik fokus dapat diperkenalkan di rumah dengan menggunakan garis horizontal.

Garis vertikal di sisi lain umumnya dibuat oleh fitur-fitur seperti jendela dan pintu. Garis vertikal umumnya menciptakan ilusi ruang yang lebih besar dan lebih tinggi oleh karena itu garis-garis ini harus digunakan dengan bijak jika tidak, penghuni atau pemilik mungkin merasa tidak nyaman.

Garis dinamis digunakan di tangga yang memberikan energi dan gerakan ke ruang. Garis dinamis mengacu pada garis diagonal, zigzag atau lengkung. Garis dinamis menciptakan perhatian yang menarik ke ruang. Namun harus ada keseimbangan antara penggunaan garis dinamis, horizontal dan vertikal untuk menghindari kebingungan tentang ruang. Terlalu banyak menggunakan garis dinamis dapat membingungkan dan dapat mengalahkan garis horizontal atau vertikal. Ini biasanya dilakukan dengan memilih satu garis fitur utama yang selaras dengan kebutuhan klien dan hasil yang diinginkan dari ruang tersebut.

Nah sampai pada benda-benda di dalam rumah, benda-benda pada umumnya adalah apa saja yang memiliki tiga dimensi. Ini berkaitan dengan bentuk fisik benda. Hal-hal dapat digambarkan memiliki bentuk geometris atau alami. Saat menempatkan benda atau benda tersebut di dalam rumah harus ada sinkronisasi antara benda yang ditempatkan dengan skala ruangan.

Terlalu banyak objek dengan bentuk berbeda dapat menimbulkan kebingungan. Menambahkan objek dengan bentuk serupa dapat menciptakan harmoni dan keseimbangan. Suatu ruang biasanya lebih menarik jika bentuk utamanya diulang pada benda-benda kecil di seluruh ruangan.

Cahaya alami atau cahaya buatan keduanya merupakan elemen penting dalam rumah. Tanpa itu semua elemen lain di rumah tidak akan bisa bersinar secara maksimal. Menerangi rumah bukanlah tugas yang mudah. Penting untuk melaporkan semua aktivitas yang akan dilakukan di ruang tersebut. Setiap kali seorang desainer interior harus memutuskan aspek ini, dia harus berkonsultasi dengan pemiliknya tentang kegiatan yang akan dilakukan di ruang tersebut.

Pencahayaan dapat dibagi menjadi tiga kategori pencahayaan tugas, pencahayaan yang ditekankan, dan pencahayaan suasana hati. Pencahayaan tugas umumnya dilakukan di area di mana tujuan pencahayaan ditentukan. Pencahayaan yang ditekankan dilakukan di area di mana objek dalam ruang akan disorot atau diberi kepentingan. Di sisi lain, pencahayaan suasana hati dilakukan untuk meningkatkan suasana area atau ruang tertentu. Pencahayaan alami harus selalu diutamakan. Pencahayaan alami dapat digunakan melalui penempatan pintu, jendela, dan bahkan cermin yang cerdik. Pencahayaan memiliki kemampuan untuk mengatur mood dan suasana suatu ruang. Seorang desainer interior yang baik tahu bahwa perlengkapan pencahayaan adalah suguhan visual tersendiri.

Warna adalah elemen lain yang sangat penting dalam desain interior. Ia memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hati, harmoni dan kedamaian di ruang. Warna bisa menciptakan penampilan yang sempurna sesuai dengan benda lain di dalam rumah. Pemilihan warna untuk rumah tidak boleh diremehkan dan harus digunakan secara maksimal oleh desainer interior ahli. Warna dapat menciptakan ingatan dan merangsang emosi. Warna ruangan harus ditentukan tergantung pada aktivitas yang akan terjadi di ruangan tersebut. Sekali lagi, saat Anda memutuskan aspek ini, pertimbangkan bagaimana pencahayaan alami dan buatan akan berdampak pada warna dan ruang yang dipilih sepanjang siang dan malam. Umumnya dengan warna yang lebih terang dan cerah ruang yang lebih kecil akan memberikan ilusi ruang yang lebih luas. Warna yang lebih gelap dan berani dapat memberikan dimensi yang kuat pada ruang yang lebih besar.

Ketika kita memikirkan desain interior, kata-kata seperti ide, pemikiran, kreativitas, dan keterampilan langsung muncul di benak kita. Kebutuhan desain interior terdiri dari ruang, garis, metode, cahaya, warna, tekstur dan pola. Menjaga semua hal penting di atas tersusun adalah kunci untuk menciptakan interior yang sangat menarik. Selain menyempurnakan tampilan rumah, menggabungkan hal-hal penting ini dalam sinkronisasi juga akan menghasilkan fungsionalitas yang lebih baik.

By Desta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *